Masjid 2 Lantai yang berada di Jalan Pahlawan Revolusi Pondok Bambu Jakarta Timur ini merupakan salah satu pekerjaan Masjid pertama dari beberapa desain Masjid yang pernah kami tangani. Di bangun pada tahun 2004, masjid ini mempunyai Total luas bangunan sekitar 200 m2 diatas tanah seluas 225 m2.
Bentuk lokasi tanahnya sangat unik, dari depan memang terlihat sejajar dengan jalan, tapi pada batas tanah area belakang membentuk sudut 45 derajat pada sisi kanan dan kirinya. Semua batas luar tanahnya tidak ada yang siku, belum lagi Garis Sempadan Bangunan (GSB) di daerah tersebut cukup besar yaitu 8 meter, sehingga dari total luas tanah 225 m2 hanya bisa dibangun 100 m2 saja. Imbasnya, tanah yang tersisa hampir menyerupai bentuk segi tiga yang terpotong ujungnya. Ini memang agak menyulitkan dalam proses desain, terutama terkait dengan efektifitas ruangan didalamnya, apalagi arah kiblatnya ikut miring sejajar dengan batas tanah belakang bagian samping kiri.
Beruntung muka bangunan cukup lebar untuk ukuran masjid kecil, yaitu sekitar 15 meter, sehingga fokus kami adalah mengolah bagian facade depannya agar tampilannya tetap menarik dengan cara memperkaya bentuk dan detail ornamennya dengan konsep Masjid arsitektur modern .
Denah Masjid
Masjid ini terletak di daerah jalan raya yang cukup padat, sehingga bisa dipastikan tidak akan pernah sepi dari kaum muslimin yang sedang dalam perjalanan dan sekedar mampir untuk menunaikan kewajibannya saat tiba waktunya sholat. Untuk mengantisipasi efektifitas kegiatan ruangan didalamnya, area wudlu dibagi menjadi 2, yaitu wudlu bagian luar yang terletak di halaman dan wudlu bagian dalam yang bisa di akses dari teras, sehingga tidak mengganggu aktivitas di dalam Ruang Sholat Utama.
Akses masuk juga dibuat 2 bagian, pintu masuk utama berada ditengah dengan double pintu, sedangkan pintu satunya diletakkan disebelah area wudlu yang dekat dengan akses menuju lantai 2 yang merupakan area sholat wanita.
Tampak Depan Bangunan
Meski pada dasarnya batas depan bangunannya berupa garis bidang yang lurus, namun agar bentuknya tidak hanya terlihat masif, maka pada bagian-bagian tertentu dibuat penonjolan, seperti yang terlihat pada bagian dinding pintu masuk utama dan dinding penopang menara. Diatas teras pintu masuk utama dibuat detail ornamen garis-garis silang menyerupai wajik untuk mempertegas fungsi sebagai main entrance. Penggunaan roster dengan corak islami juga terlihat sangat mendominasi, selain berfungsi sebagai elemen estetis, diharapkan sirkulasi udara dalam ruangan juga tetap terjaga.
Agar tampilannya semakin menarik, masjid ini menggunakan bahan-bahan finishing pilihan. Lantai menggunakan marmer dari Tulungung, finishing dinding main gate dan dinding menara menggunakan granit alam, juga penggunaan kaca patri pada jendela void di lantai 2.
Khusus untuk kubah utama dan kubah menara, dipilih dari bahan fibre glass. Selain beratnya yang ringan dan tidak membebani strukur, secara tampilan pun akan lebih bagus dibanding dengan kubah beton, karena finishingnya bisa menggunkan cat duko maupun cat polyurethane yang bisa menghasilkan kilap seperti kilau pada cat mobil. Selain itu, biaya juga lebih murah dibanding bahan enamel yang saat ini banyak digunakan pada kubah masjid-masjid besar setara masjid tingkat provinsi.
Foto-foto progress Pekerjaan Masjid Al-Anwar
Data Proyek:
Pembangunan Masjid Al-Anwar Pondok Bambu Jakarta Timur
Date : Februari 2004
Luas Tanah : 200m2
Luas Bangunan : 225m2
Budget : Kisaran Rp 1.000.000.000,-
Sumber Dana : Swadaya Masyarakat
Lokasi : Jln Pahlawan Revolusi No.1 Pondok Bambu Jaktim
Ketua Pembangunan : H. Sadzali
Prinsipal Arsitek : Rowie
Kontarktor : Panitia Pembangunan
0 Response to " Masjid Al-Anwar Pondok Bambu, Desain Masjid di Tanah Sudut "
Posting Komentar